HISTORY
Saudi Arabia is not only the homeland of the Arab peoples—it is thought
that the first Arabs originated on the Arabian Peninsula—but also the
homeland of Islam, the world's second-largest religion. Muhammad
founded Islam there, and it is the location of the two holy pilgrimage
cities of Mecca and Medina. The Islamic calendar begins in 622, the
year of the hegira, or Muhammad's flight from Mecca. A succession of
invaders attempted to control the peninsula, but by 1517 the Ottoman
Empire dominated, and in the middle of the 18th century, it was divided
into separate principalities. In 1745 Muhammad ibn 'Abd al-Wahhab began
calling for the purification and reform of Islam, and the Wahhabi
movement swept across Arabia. By 1811, Wahhabi leaders had waged a
jihad—a holy war—against other forms of Islam on the peninsula and
succeeded in uniting much of it. By 1818, however, the Wahhabis had
been driven out of power again by the Ottomans and their Egyptian
allies.
The kingdom of Saudi Arabia is almost entirely the
creation of King Ibn Saud (1882–1953). A descendant of Wahhabi leaders,
he seized Riyadh in 1901 and set himself up as leader of the Arab
nationalist movement. By 1906 he had established Wahhabi dominance in
Nejd and conquered Hejaz in 1924–1925. The Hejaz and Nejd regions were
merged to form the kingdom of Saudi Arabia in 1932, which was an
absolute monarchy ruled by sharia. A year later the region of Asir was
incorporated into the kingdom.
Oil was discovered in 1936, and
commercial production began during World War II. This oil-derived
wealth allowed the country to provide free health care and education
while not collecting any taxes from its people. Saudi Arabia was
neutral until nearly the end of the war, but it was permitted to be a
charter member of the United Nations. The country joined the Arab
League in 1945 and took part in the 1948–1949 war against Israel. Saudi
Arabia still does not recognize the state of Israel. On Ibn Saud's
death in 1953, his eldest son, Saud, began an 11-year reign marked by
an increasing hostility toward the radical Arabism of Egypt's Gamal
Abdel Nasser. In 1964, the ailing Saud was deposed and replaced by the
prime minister, Crown Prince Faisal, who gave vocal support but no
military help to Egypt in the 1967 Arab-Israeli War.
Faisal's
assassination by a deranged kinsman in 1975 shook the Middle East, but
it failed to alter his kingdom's course. His successor was his brother,
Prince Khalid. Khalid gave influential support to Egypt during
negotiations on Israeli withdrawal from the Sinai Desert. King Khalid
died of a heart attack in 1982, and he was succeeded by his
half-brother, Prince Fahd bin 'Abdulaziz, who had exercised the real
power throughout Khalid's reign. King Fahd chose his half-brother
Abdullah as crown prince.
Saudi Arabia and the smaller oil-rich
Arab states on the Persian Gulf, fearful that they might become
Ayatollah Ruhollah Khomeini's next targets if Iran conquered Iraq, made
large financial contributions to the Iraqi war effort during the 1980s.
At the same time, cheating by other members of the Organization of
Petroleum Exporting Countries (OPEC), competition from nonmember oil
producers, and conservation efforts by consuming nations combined to
drive down the world price of oil. At the time Saudi Arabia had
one-third of all known oil reserves, but falling demand and rising
production outside OPEC combined to reduce its oil revenues from $120
billion in 1980 to less than $25 billion in 1985, threatening the
country with domestic unrest and undermining its influence in the Gulf
area.
At the start of 1996, King Fahd passed authority to Crown
Prince Abdullah, after suffering an incapacitating stroke. In 1998 the
country's oil income fell by 40% because of a worldwide decline in
prices, and it entered its first recession in six years.
In
2000, Saudi Arabia, along with other OPEC nations experiencing a
recession, decided to reduce production to raise oil prices. In 2001,
OPEC cut oil production three additional times.
Saudi Arabia's
relations with the U.S. were strained after the Sept. 11, 2001,
terrorist attacks—15 of the 19 suicide bombers involved were Saudis.
Despite the monarchy's close ties to the West, much of the extremely
influential religious establishment has supported anti-Americanism and
Islamic militancy. In Aug. 2003, following the U.S.-led war on Iraq in
March and April 2003, the United States withdrew its troops stationed
in Saudi Arabia. The U.S. had maintained troops in the country for the
past decade, a source of great controversy in the strongly conservative
Islamic country. One of the major reasons given for the Sept. 11
attacks by Saudi terrorist Osama bin Laden was the presence of U.S.
troops in the home of Islam's holiest sites, Medina and Mecca. On May
12, 2003, suicide bombers killed 34, including eight Americans, at
housing compounds for Westerners in Riyadh. Al-Qaeda was suspected.
Saudi Arabia's commitment to antiterrorist measures was again called
into question by the U.S. and other countries. In July, the U.S.
Congress bitterly criticized Saudi Arabia's alleged financing of
terrorist organizations. While the Saudi government arrested a sizable
number of suspected terrorists, little was done to quell Islamic
militancy in the kingdom. Several attacks against Westerners took place
in 2003 and 2004.
In Feb. 2005, Saudi Arabia held its first
elections ever: municipal council elections to choose half of the new
council members in Riyadh. The other half continued to be appointed, in
keeping with the previous Saudi system. Women were not eligible to
vote, and less than a third of eligible voters registered.
In
Aug. 2005, King Fahd bin 'Abdulaziz died. His half-brother Abdullah,
who had been the de facto ruler of the country for the past decade,
assumed the throne.
ARTIKEL LAIN
Saudi Arabia dewasa ini berbentuk negara kerajaan. Negeri ini memiliki
catatan sejarah panjang tentang asal usul manusia. Di negeri inilah
nenek moyang atau Nabi Adam AS sampai Nabi terakhir Muhammad SAW hidup
dan melakukan tugas-tugas kekhalifahannya. Sejarah manusia menyebutkan
bahwa di Saudi inilah tempat bertemunya Adam dan Siti Hawa, yaitu
padang Arafah (Jabal Rahmah) setelah berpisah di bumi ini selama 200
tahun.
Para sejarawan Barat maupun Timur menulis dengan tinta emas bahwa Nabi
Muhammad secara sangat fantastis berhasil menyebarkan agama Islam ke
berbagai benua. Mulai dari Iraq, Syria, Libanon, dan Palestina di
Jazirah Arab. Kemudian Mesir, Maroko, Sudan di Afrika. Lalu ke Spanyol
di Eropa, sampai ke India, Pakistan, Uzbekistan, Tajikistan, dan Cina
di Asia. Akhirnya ke Samudra Pasai di Sumatra, Indonesia.
Nabi Muhammad SAW di kagumi ahli sejarah karena dalam tempo yang sangat
singkat, yakni kurang dari 2 dasa warsa, risalah dan ayat Allah yang
disampaikannya dapat menyebar ke seluruh benua.
Saudi Kini
Sampai abad ke-19, di Saudi tidak ada kekuasaan yang benar-benar kokoh.
Di antara sekian banyak keemiran di Arab, yang paling menonjol dan
bertahan lama adalah Dinasti Sa'ud, abad ke-14, telah mengusai keemiran
Dariyah, dekat kota Riyadh sekarang. Pada abad ke-17, Dinasti Sa'ud
mulai meluaskan wilayahnya sedikit demi sedikit. Sehingga pada awal
abad ke-18 mereka telah dapat mengusai Makkah dan Madinah, dua kota
suci terpenting bagi umat Islam.
Pemerintahan
Arab Saudi adalah negara kerajaan (monarki) yang didasarkan pada
"Syari'at Islam" sehingga seluruh sendi-sendi hukum dan peraturan tata
usaha pemerintahannya dilangsungkan berdasarkan Undang-undang Islam.
Syariah
Terdapat sebuah badan yang berwenang membuat segala peraturan untuk
ketertiban masyarakat. Beberapa peraturan tertentu dibuat dengan dekrit
Raja yang bertindak tidak saja sebagai pelaksana eksekutif tetapi
sekaligus juga pembuat undang-undang. Karena itu, selain mempunyai
kedudukan sebagai kepala negara dan pemerintahan, Raja berperan juga
sebagai Imam atau pemimpin agama.
=============================
Ajaran-ajaran Abd al-Wahab menyebar secara luas sejak Muhammad Ibn
Saud, seorang pemimpin suku di Dariyah, sebuah kawasan di Hijaz Arab,
berhasil membangun kekuatan sebagai cikal-bakal negara Arab Saudi pada
awal tahun 1800-an. Setelah Ibn Saud menaklukkan Mekah pada tahun 1803,
ajaran-ajaran Abd al-Wahab diadopsi sebagai doktrin resmi kerajaan. Hal
1ini terus berlangsung hingga sekarang.
=============================
Pemerintahan Daerah
Kerajaan Saudi terdiri dari sejumlah provinsi yang dipimpin seorang
Gubernur. Setiap Gubenur dibantu oleh Dewan Daerah yang anggotanya
antara lain kepala suku. Di samping sebagai Dewan Daerah kepala suku
juga merangkap sebagai wali kota. Untuk menjalankan kekuasaan
kehakiman, diangkat seorang Qadhi mengepalai Badan Pengadilan yang
kekuasaannya hanya terbatas pada persoalan hukum dan peraturan yang
dikeluarkan oleh Syari'ah.
Petro Dolar
Sebelum minyak ditemukan, Saudi Arabia adalah negeri yang relatif masih
terbelakang. Rakyat pada umumnya terdiri dari petani miskin atau
pengembala yang hidup berpindah-pindah. Tetapi sejak ditemukan minyak
pada tahun 1933, kehidupan bangsa ini mulai bangkit. Karena begitu
banyaknya minyak yang tersedia di Saudi Arabia, negara ini dijuluki
negara "Petro Dolar".
Jamaah Haji
Di samping minyak dan industri, sumber pendapatan Arab Saudi yang
penting lainnya tentu saja berasal dari "Jamaah Haji" yang setiap tahun
datang menunaikan haji dan umrah. Berkat kekayaan yang dimilikinya
Saudi Arabia banyak membantu kepentingan Islam di dunia.
Objek Wisata
Saudi Arabia memiliki objek wisata yang amat beragam, menawan dan tak
kalah menarik dibandingkan dengan objek-objek wisata di negara gurun
pasir lainnya. Umpamanya Pegunungan Pasir, di mana terdapat Taman
Nasional yang menghimpun flora dan fauna khas pegunungan gurun. Tentu
saja berkat iklim sejuknya yang cocok bagi keragaman flora dan fauna
setempat yang khas karena kondisi geografinya yang berbeda dengan
tempat lain di seluruh Saudi Arabia.
Tempat Bersejarah
Makkah dan Madinah
Makkah dan Madinah adalah dua kota suci yang tidak bisa lepas dari
benak setiap Muslim. Khususnya, bagi yang sudah atau akan berangkat
menunaikan haji. Di sana ada beberapa tempat yang patut diketahui
sejarahnya agar kewajiban haji atau umrah dapat terlaksana dengan baik.
Bahkan hal ini dapat menambah kekuatan iman dan ilmu tentang agama
Islam.
1. Makkah
Makkah, yang secara geografis terletak antara 39-40 derajat Bujur Timur
dan 21-22 derajat, adalah kota yang ada pertama kali di bumi. Karena di
sinilah manusia pertama Nabi Adam diturunkan dan hidup bersama istri
beliau, Siti Hawa.
Kota Makkah merupakan tanah Haram. Sampai 8 H (623 M), Makkah masih
boleh ditempati atau ditempati oleh orang Nasrani, Yahudi, dan
non-Muslim lainnya. Akan tetapi, karena mereka banyak melakukan
tindakan-tindakan yang merugikan Islam, dan selalu memusuhi umat Islam,
maka pada tahun 9 H, berdasarkan firman Allah SWT, mereka sama sekali
dilarang masuk kota Makkah. Allah berfirman: "Hai orang-orang yang
beriman, sesungguhnya orang-orang musyrik itu najis. Maka janganlah
mereka mendekati Masjidil Haram sesudah tahun ini (9 H)" (QS at-Taubah:
28).
Kota Makkah akan terus berkembang. Namun tanah haram atau tanah suci
Makkah tidak ikut berkembang. Karena batasnya sudah ditetapkan. Yaitu,
arah utara Masjidil Haram + 7 km, arah selatan + 13 km, dan arah barat
+ 25 km.
Di situlah, Ka'bah dan Masjidil Haram ditempatkan Allah. Dan di situlah
hewan buruan tidak boleh diburu, pepohonan tidak boleh dirusak, dan hak
asasi manusia harus lebih dihormati dengan cara yang sesuai dengan
Qur'an dan Sunnah.
Makkah oleh ahli bumi Yunani kuno disebut dengan nama Macaroba, yang
berarti kota suci. Di kota inilah lahir seorang rasul bernama Muhammad,
pada tahun 571 M atau tanggal 12 Rabiul awal, pada tahun gajah.
2. Masjidil Haram
Adalah masjid tertua di dunia yang dibangun Nabi Ibrahim AS. Yang saat
itu di sebut dengan Ka'bah. Dari masa ke masa, masjid ini selalu
mengalami pembaruan dan perluasan yag diprakarsai oleh para penguasa
Islam yang memiliki perhatian terhadap Islam.
Dewasa ini, luas Masjidil Haram lebih kurang 328.000 meter persegi.
Sehingga dapat menampung 730.000 jamaah, pada hari-hari biasa. Dan
dapat menampung satu juta jamaah, di musim haji.
Keistimewaan utama masjid ini adalah: shalat di masjid ini lebih baik dari 1000 kali shalat di masjid lain.
Tempat Bersejarah di Sekitar Masjid ini adalah:
1. Makam Ibrahim. Yaitu batu pijakan Nabi Ibrahim ketika membangun
Ka'bah dan mengumandangkan panggilan haji ke seluruh umat manusia.
2. Hijir Ismail. Yaitu kubur Nabi Ismail dan ibunya.
3. Zam-zam. Yaitu mata air yang di dekat Ka'bah.
4. Mas'a. Yaitu tempat melakukan sa'i, antara bukit Shafa dan Marwah, yang ada di samping masjid.
Masjid ini bentuknya relatif bulat melingkari Ka'bah dan sangat luas.
Sehingga memerlukan banyak pintu untuk memasukinya dari segala arah.
Oleh karena itu, banyak jamaah haji yang tersesat. Maka catatlah nomor
atau nama pintu tempat Anda masuk agar tidak keliru ketika pulang.
3. Ka'bah.
Ka'bah adalah sebuah bangunan yang berbentuk kubus. Merupakan masjid
pertama yang dibangun di atas bumi untuk beribadahnya manusia kepada
Allah. Sebagaimana firman Allah di surat Ali Imran: 96 "Sesungguhnya
rumah Allah yang pertama kali dibangun untuk beribadahnya manusia pada
Allah adalah yang ada di bakkah (Makkah), yang dilimpahi berkah, dan
merupakan petunjuk bagi alam semesta"
Ka'bah disebut juga Baitullah (rumah Allah), Baitul Atiq (rumah
kemerdekaan). Dibangun dengan bentuk tembok bersegi empat, terbuat dari
batu-batu besar berwarna kebiru-biruan, yang berasal dari bukit – bukit
di sekitar Makkah.
Data fisik Ka'bah secara rinci sebagai berikut;
- Tinggi seluruh dinding 15 m.
- Lebar dinding utara 10, 02 m
- Lebar dinding barat 11, 58 m
- Lebar dinding selatan 10, 13 m
- Lebar dinding timur 10, 22 m
Ilmu merupakan harta abstrak titipan Allah Subhanahu wata'ala kepada
seluruh manusia yang akan bertambah bila terus diamalkan, salah satu
pengamalannya adalah dengan membagi-bagikan ilmu itu kepada yang
membutuhkan.
Janganlah sombong dengan ilmu yang sedikit, karena jika Allah Subhanahu
wata'ala berkehendak ilmu itu akan sirna dalam sekejap, beritahulah
orang yang tidak tahu, tunjukilah orang yang minta petunjuk, amalkanlah
ilmu itu sebatas yang engkau mampu.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar