Kita
sering mendengar bahwa obat tidak boleh diminum dengan susu. Ini
disebabkan karena kalsium yang dikandung dalam susu bisa membentuk
ikatan dengan zat-zat dalam beberapa obat dan meghalangi penyerapan oleh
lambung. Contohnya adalah tetrasiklin, zat yang biasa ada dalam
antibiotik untuk obat flu.
Namun, ada beberapa obat yang justru lebih baik diminum bersama susu.
Misalnya NSAID, Non Steroidal Anti Inflammatory Drug. Yang terkenal
adalah aspirin dan ibuprofen. Obat-obatan yang tergolong dalam NSAID
bersifat lypophylic, mudah larut dalam lemak sehingga biasanya obat-obat
seperti ini dianjurkan untuk diminum dalam waktu 30 menit sesudah
makan.
Alasan lainnya ialah karena NSAID menyebabkan iritasi lambung. NSAID
merupakan obat pembunuh rasa sakit atau painkiller yang bekerja dengan
cara menghambat terbentuknya prostaglandin. Prostaglandin sendiri adalah
zat yang selalu ada dalam sel tubuh dan bekerja sebagai zat yang
menyebabkan peradangan dan rasa sakit, namun juga punya tugas lain,
yaitu membantu terbentuknya selaput mukosa lambung. Dengan terhambatnya
prostaglandin oleh aspirin, rasa sakit dan infeksi pun hilang, namun
pada saat yang bersamaan, lambung menjadi rentan terhadap iritasi karena
selaput mukosanya berkurang. Oleh karena itu, obat-obat NSAID biasa
diresepkan untuk diminum sesudah makan, supaya makanan yang masuk
terlebih dahulu bisa melindungi dinding lambung. Bila kita tidak sempat
makan, susu boleh diminum sebagai penggantinya. Di Jepang, bahkan sudah
menjadi pengetahuan umum bahwa obat sakit kepala boleh diminum dengan
obat sakit maag. Namun ini tidak selalu benar, karena obat sakit kepala
yang kita minum belum tentu termasuk dalam golongan NSAID dan belum
tentu semua obat sakit maag membantu pembentukan selaput dinding
lambung.
Bagaimana dengan jus, kopi atau teh?
Sama dengan susu, jus, kopi dan teh masing-masing mengandung zat-zat
seperti vitamin C, kafein dan tannin yang mungkin saja bereaksi dengan
obat yang kita minum. Sementara itu, air putih netral, tidak mengandung
apa-apa yang bisa bereaksi dengan obat.
Air putih akan melarutkan obat dalam lambung sehingga lebih mudah
diserap. Lebih baik lagi kalau airnya hangat, proses pelarutan akan
lebih cepat. Obat yang ditelan begitu saja tanpa air putih bisa menempel
di suatu tempat tertentu di lambung dan menyebabkan iritasi lambung
juga. Oleh karena itu, lebih baik obat diminum bersama air putih.
Minuman lain seperti kopi, sebaiknya diminum satu jam setelahnya, ketika
sudah tidak ada lagi sisa obat di lambung.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar