April tahun 2008, di Doha, Qatar,
berlangsung hajatan ilmiah penting bagi dunia islam. Sejumlah ilmuwan
dan ulama Islam berkumpul dan berdiskusi adanya kemungkinan peralihan
perhitungan waktu yang sudah baku selama ini, dari mengacu pada GMT
sebagai meridian nol, berganti menjadikan Mekah sebagai awal mula
perhitungan waktu.
Hasil konferensi
itu menghimbau umat Islam sedunia untuk menjadikan Mekah-Ka'bah yang
berada di 21 derajat 25 menit lintang utara dan 39 derajat 50 menit
bujur timur, sebagai titik awal perhitungan waktu. Alasannya sederhana,
yaitu Mekah, menurut kajian ilmiah, adalah 'pusat bumi.'
Kajian itu dilakukan oleh Prof Dr Hosien Kamal El Din Ibrahim, ilmuwan asal Mesir, yang dipublikasikan di The Egyptian Scholars of The Sun and Space Research Center.
Pusat penelitian yang berpusat di Kairo, Mesir, itu membuat peta baru
dunia. Dalam peta dunia itu, terlukis garis yang ditarik dari kota-kota
di penjuru dunia ke arah Mekah. Dengan menggunakan perkiraan matematika
dan kaidah spherical triangle (segitiga bola), Hosien menyimpulkan kedudukan Mekah berada di tengah-tengah darata bumi.
Mekah,
tempat Ka'bah berada, disimpulkan merupakan 'pusat bumi.' Ini sekaligus
membuktikan bahwa bumi berkembang dari Mekah. Sebagaimana lazim
diketahui bahwa setiap tahun jutaan umat Islam sedunia mendatangi Ka'bah
di Mekah untuk melaksanakan ibadah haji. Dalam salah satu proses ibadah
haji yaitu towaf, jutaan umat islam mengelilingi Ka'bah dengan arah
berlawanan arah jarum jam. Arah itu bertentangan dengan lazimnya
perputaran waktu sesuai perhitungan Greenwich.
Penelitian
menggunakan program komputer oleh Hosien, sebelumnya, juga pernah
dilakukan dengan perhitungan matematika sederhana oleh ilmuwan Islam, Abi Fadlallah Al Emary, yang meninggal pada 749 H. Peta itu kemudian diabadikan-nya dikitabnya yang berjudul Masalik Al Absar Fi Mamalik Al Amsar. Peta yang melukiskan arah kiblat Mekah juga dibuat oleh pemikir Islam, Al safaksy
(meninggal pada 958 H), yang menggunakan perhitungan astronomi. Hasil
kajian dua ilmuwan itu juga membuktikan bahwa Mekah adalah 'pusat bumi.'
Tidak ada komentar:
Posting Komentar