Pages

Kamis, 04 April 2013

MEKKAH SEBAGAI PENGGANTI GMT

April tahun 2008, di Doha, Qatar, berlangsung hajatan ilmiah penting bagi dunia islam. Sejumlah ilmuwan dan ulama Islam berkumpul dan berdiskusi adanya kemungkinan peralihan perhitungan waktu yang sudah baku selama ini, dari mengacu pada GMT sebagai meridian nol, berganti menjadikan Mekah sebagai awal mula perhitungan waktu.
Hasil konferensi itu menghimbau umat Islam sedunia untuk menjadikan Mekah-Ka'bah yang berada di 21 derajat 25 menit lintang utara dan 39 derajat 50 menit bujur timur, sebagai titik awal perhitungan waktu. Alasannya sederhana, yaitu Mekah, menurut kajian ilmiah, adalah 'pusat bumi.'
Kajian itu dilakukan oleh Prof Dr Hosien Kamal El Din Ibrahim, ilmuwan asal Mesir, yang dipublikasikan di The Egyptian Scholars of The Sun and Space Research Center. Pusat penelitian yang berpusat di Kairo, Mesir, itu membuat peta baru dunia. Dalam peta dunia itu, terlukis garis yang ditarik dari kota-kota di penjuru dunia ke arah Mekah. Dengan menggunakan perkiraan matematika dan kaidah spherical triangle (segitiga bola), Hosien menyimpulkan kedudukan Mekah berada di tengah-tengah darata bumi.
Pusat Nol Derajat
Mekah, tempat Ka'bah berada, disimpulkan merupakan 'pusat bumi.' Ini sekaligus membuktikan bahwa bumi berkembang dari Mekah. Sebagaimana lazim diketahui bahwa setiap tahun jutaan umat Islam sedunia mendatangi Ka'bah di Mekah untuk melaksanakan ibadah haji. Dalam salah satu proses ibadah haji yaitu towaf, jutaan umat islam mengelilingi Ka'bah dengan arah berlawanan arah jarum jam. Arah itu bertentangan dengan lazimnya perputaran waktu sesuai perhitungan Greenwich.
Penelitian menggunakan program komputer oleh Hosien, sebelumnya, juga pernah dilakukan dengan perhitungan matematika sederhana oleh ilmuwan Islam, Abi Fadlallah Al Emary, yang meninggal pada 749 H. Peta itu kemudian diabadikan-nya dikitabnya yang berjudul Masalik Al Absar Fi Mamalik Al Amsar. Peta yang melukiskan arah kiblat Mekah juga dibuat oleh pemikir Islam, Al safaksy (meninggal pada 958 H), yang menggunakan perhitungan astronomi. Hasil kajian dua ilmuwan itu juga membuktikan bahwa Mekah adalah 'pusat bumi.'

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Sample text

Sample Text

Sample Text

 
Blogger Templates